Website Resmi Desa Kradenanrejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan. Mari Bersama Wujudkan Desa yang Mandiri dan Sejahtera! Sejarah Desa

Artikel

Sejarah Desa

01 Desember 2024 13:09:39  Administrator  123 Kali Dibaca  Berita Desa

PROFIL DESA KRADENANREJO  

Kondisi Geografis Desa

Secara umum letak geografis Desa Kradenanrejo terletak pada garis 6º 51’ 54” sampai dengan 7º 23’ 6” Lintang Selatan dan diantara garis bujur timur 112° 4’ 4” sampai dengan 112° 33’ 12”. Desa Kradenanrejo memiliki luas wilayah kurang lebih 340.425 Ha. Dan bisa dibagi menjadi tiga karakteristik wilayah daratanya yaitu : Sawah 121.225 Ha, Permukiman 8.12 Ha dan Lainnya 2.58 Ha.

Batasan wilayah administrasi Desa Kradenanrejo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut : Batas Wilayah

 Sebelah Utara : Desa Gendongkulon Kecamatan Babat

 Sebelah Selatan : Desa Jatidrojok Kecamatan Kedungpring

 Sebelah Barat : Desa Gunungrejo Kecamatan Kedungpring

 Sebelah Timur : Desa Sumengko Kecamatan Kedungpring

Desa Kradenanrejo terdiri dari 3 (Tiga) Dusun dengan 3 Kepala Dusun, 5 (Lima) Rukun Warga dan 19 (Sembilan Belas) Rukun Tetangga sedang kondisi Topografi Desa Kradenanrejo Kec. Kedungpring. adalah dataran tinggi dan termasuk agak tinggi dibanding dengan Desa Lain jika ditinjau dari jarak ke Kantor Kecamatan. Desa Kradenanrejo berada di sebelah Selatan Bengawan Solo dan hanya ada satu jalan akses ke Kota Kecamatan dan Kabupaten, di wilayah Desa Kradenanrejo terdapat beberapa jalan akses karena letaknya di sebelah Utaranya jalan raya kecamatan sehingga ada satu jalan utama masuk permukiman.

Keadaan Sosial Politik

Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Kradenanrejo, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pemillukada, dan pemilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.

Khusus untuk pemilihan kepala desa Kradenanrejo, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung – dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.

Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala Desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.

Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Kradenanrejo pada tahun 2016. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 95 % . Tercatat ada 2 kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Kradenanrejo seperti acara perayaan desa.

Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong dalam segala hal.

Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Permusyawaratan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Kradenanrejo mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis dan terbuka bagi Masyarakat.

Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Kradenanrejo mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal.

Berkaitan dengan letaknya yang berada diperbatasan Kecamatan dan suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Kradenanrejo Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.

Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Kradenanrejo Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Kradenanrejo Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.

Legenda Dan Sejarah Desa

Sejarah Desa Kradenanrejo menurut cerita para orang tua sebenarnya masih ada hubungan dengan Giri Kedaton. Sahdan, saat pengusa Giri Kedaton terakhir yaitu Panembahan Mas Witana Sideng Rana, di gantikan oleh Pangeran Puspa Ira (Singonegoro) atas perintah Sunan Amangkurat II. Maka kekuasaan Giri benar2 berakhir. Karena Panembahan Mas Witana adalah Keturunan Sunan Giri terakhir yg memegang tampuk kekuasaan di Giri Kedaton. Dan oleh karena pada saat itu pengaruh kekuasaan Giri mulai pudar dan para keturunan Giri tidak mempunyai kedudukan apapun di Giri, Karena Giri sudah di kuasaai oleh mataram, Maka banyak Keturunan Sunan Giri yg keluar dari Wilayah Giri. Salah satu wilayah yg di tuju adalah wilayah barat Giri yaitu Daerah Lamongan. Waktu itu daerah sekitar Lamongan masih berupa hutan. Dan yg paling banyak adalah hutan bambu. Salah satu di antara keturunan Giri yg mengembara ke barat adalah R. Singodipuro atau Panembahan Agung Badu. Setelah melakukan perjalanan yg panjang R. Singodipuro singgah di sebuah daerah di lereng Gunung Pegat Sebelah Selatan. Karena di pikir daerah ini cocok untuk mendirikan perkampungan yg aman dari kejaran kaki tangan Amangkurat II yg selalu mengejar ngejar Keturunan dari Giri Kedaton. Maka Keturunan Giri itu, di bantu dengan para pengikutnya Mendirikan Perkampungan di situ. Karena alasan keamanan, maka di pilihlah tempat yg agak sepi dan jauh dari jangkauan pasukan Mataram. Tempat itu sekaran terkenal dg sebutan "Ndelik" yg dlm bahasa jawa artinya "Ngumpet" atau "Sembunyi". Lama kelamaan perkampungan baru itu mulai ramai. Nah, pada saat kondisi mulai aman karena kekuasaan mataram yg mulai redup karena akibat di pecah belah oleh belanda, Maka R. Singodipuro melanjutkan perjalanan ke barat yaitu di wilayah lereng gunung Wilis dan Gunung Liman. Sampai Akhirnya R. Singonegoro di ambil menantu oleh Bupati Magetan. Dan setelah keadaan aman akhirnya beliau menetap di Badu Wanar sampai akhir hayatnya. (Dinukil dari koleksi Deposit – Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: LAMONGAN MEMAYU RAHARJANING PRAJA, Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II, Lamongan 1994, hlm.33)  

 

Sejarah Sejarah Desa Kradenanrejo tidak terlepas dari sejarah Masyarakat di Kabupaten Lamongan. Desa ini awalnya terdiri atas tiga desa yaitu Kradenan, Ngasem dan Banjar yang masing – masing mempunyai Kepala Desa / Lurah serta pemerintahan sendiri - sendiri. Pada tahun 1929 oleh belanda ketiga desa tersebut kemudian disatukan atau dijadikan satu desa dalam istilah jawa disebut ’Blengket.’ Dengan adanya blengket tersebut, situasi politik desa waktu itu memanas yang intinya perebutan jabatan kepala desa/lurah dengan melibatkan seluruh warga desa dalam pemilihan kepala desa/lurah. Dalam pemilihan kepala desa/lurah tersebut akhirnya terpilih satu lurah dari 3 lurah yang ada yaitu lurah Joyo Karso Sarbi dari Desa Banjar.

Dengan terpilihnya lurah Joyo Karso Sarbi dengan jabatan lurah seumur hidup maka terbentuklah Desa Kradenanrejo yang terdiri atas 3 dusun yaitu Kradenan, Ngasem dan Banjar dengan ketentuan Desa yang paling banyak dan besar penduduknya dijadikan sebagai nama Desa dengan menambah kata ’rejo’ yang berarti raya dengan harapan desa ini menjadi ramai dan makmur .

Adapun kepala desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut: Joyo Karso Sarbi (tahun 1929 s.d 1964), H. Rusman (tahun 1964 s.d 1982), Pada tahun 1982 s.d 1984 terjadi kekosongan pemimpin yang mana pemerintahan sementara dipimpin oleh Sekretaris Desa yaitu Bapak Kusnan.

H. Umar Prayitno (tahun 1984 s.d 1993), H. M. Idris (tahun 1993 s.d .2003), dan Joko Wahyudi (tahun 2003 s.d 2016). Dan selama 6 (enam) bulan, dimulai Bulan Pebruari 2016 s.d Agustus 2016 Pemerintahan Desa dijabat oleh Bapak Jari, SE dari Kasi Tata Pemerintahan Kecamatan Kedungpring dinobatkan sebagai Penjabat sementara Kepala Desa Kradenanrejo kemudian H. Harno (Tahun 2016 s.d 2022) Dan selama 6 (enam) bulan, dimulai Bulan Maret 2022 s.d Juli 2022 Pemerintahan Desa dijabat oleh Bapak Muhammad Yusuf, SM selaku Sekretaris Desa dinobatkan sebagai Pelaksana Tugas Harian Kepala Desa Kradenanrejo, sampai terpilihnya kembali Kepala Desa pada Pelaksanaan Pilkades yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2022. Dan mulai Agustus 2022 Desa Kradenanrejo di Pimpin Bapak H. Harno sampai tahun 2030.

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 MASUK

 Menu Kategori

 Statistik

 Arsip Artikel

 Agenda

Belum ada agenda

 Sinergi Program

 Aparatur Desa

 Komentar

 Media Sosial

 Peta Wilayah Desa

 Peta Lokasi Kantor


Kantor Desa
Alamat : Jl. Ngasembagus No. 01, Desa Kradenanrejo, Kec. Kedungpring, Kabupaten Lamongan
Desa : Kradenanrejo
Kecamatan : Kedungpring
Kabupaten : Lamongan
Kodepos : 62272
Telepon :
Email : pemdeskradenanrejo@gmail.com

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:10
    Kemarin:12
    Total Pengunjung:1.270
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:216.73.216.43
    Browser:Mozilla 5.0